JAKARTA, iNews.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, akan segera mengonsoilidasikan 108 dana pensiun BUMN untuk menghindari tindak pidana korupsi.
Menurut dia, dana pensiun menjadi salah satu kekuatan BUMN. Meski begitu, ada potensi korupsi yang bisa saja terjadi akibat pengelolaan dana pensiun yang serampangan.
Erick Thohir mengungkapkan kekhawatiran tentang kasus mega korupsi di PT Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero) kembali dipraktikkan di Dana Pensiun BUMN. Karena itu, perampingan dinilai menjadi upaya reformasi, khususnya memperbaiki tata kelola investasi Dapen.
"Kita lihat bagaiaman kami di BUMN juga mengkonsokisasikan Dan Pensiun kami, yang tadinya terpisah menjadi 108 kita konsolidasikan, sama Dan Pensiun ini penting menjadi kekuatan, itulah kenapa kita membongkar yang namanya investasi yang tidak baik di Jiwasraya, Asabri," ujar Erick Thohir, dikutip Rabu (23/3/2022).
Dia mengatakan, pengelolaan dana pensiun merupakan bisnis kepercayaan. Praktik pidana korupsi yang terjadi di internal perusahaan pelat merah seperti, Asabri dan Jiwasraya, memberi dampak kepercayaan bagi investor. Bila kepercayaan tidak dipulihkan, maka akan berdampak pada eksistensi perseroan negara lainnya.