JAKARTA, iNews.id - Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menilai Presiden Joko Widodo melakukan langkah yang tepat dengan melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi. Pasalnya, Bahlil diyakini mampu membawa perubahan iklim investasi di Indonesia.
Ketua Umum BPP HIPMI periode 2019-2022, Mardani H. Maming, mengatakan Bahlil memiliki pengalaman yang mumpuni di dunia bisnis dan investasi. Hal itu sudah terbukti dari kepemimpinannya sebagai Ketua Umum BPP HIPMI periode 2015-2019, bahkan ketika dia menjabat sebakai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
"Bang Bahlil pernah menjadi Ketua Dewan Pembina BPP HIPMI dan memiliki jaringan luas, ini tentu akan berdampak positif dan membawa perubahan bagi iklim investasi di Indonesia. Kriteria itu penting untuk menggaet para investor berinvestasi atau menanamkan modalnya ke Indonesia, sehingga bisa meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan, yang mana berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Maming, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (28/4/2021).
Maming mengungkapkan, pembentukan Kementerian Investasi diyakini akan memberikan kepastian kepada investor. Selama ini, ia mengakui pengusaha terkendala dengan masalah birokrasi antar-kementerian sehingga realisasi investasi tidak optimal.
"Kementerian Investasi diperlukan karena problem neraca perdagangan yang selalu defisit itu disebabkan oleh dua faktor, yakni investasi dan ekspor. Kami menilai, Bapak Presiden Jokowi merombak nomenklatur BKPM menjadi Kementerian Investasi sudah tepat, karena harus didesain efisien dan ramping, tapi tetap memiliki gugus fungsi yang jelas," ucap Maming.