Hasan menyebut, jika pemerintah tidak bisa memberikan perlindungan kepada peritel terutama dalam perdagangan impor dan ekspansi bisnis, ekonomi Indonesia ditengarai akan terganggu.
"Pemerintah sudah pernah bilang bahwa lebih dari 52 persen pertumbuhan ekonomi itu asalnya dari konsumsi. Ritel ini yang kami maksud sebagai salah satu pemicu pertumbuhan konsumsi itu terjadi," kata dia.
Lebih lanjut, Hasan mengatakan, jika pemerintah tidak bisa mendukung ekosistem peritel impor resmi di Indonesia dan tidak mematikan produksi industri dalam negeri, maka dikhawatirkan masyarakat akan berbelanja ke luar negeri.
"Nantinya kami khawatir masyarakat akan berbelanja ke luar negeri untuk mencari barang yang tidak ada di Indonesia, kan sayang," tuturnya.
"Justru salah satu misi Hippindo adalah kita ingin membuat Indonesia sebagai destinasi belanja dan wisata," ujarnya.