Induk perusahaan asal Korea Selatan itu dikabarkan akan menjual hingga 142 juta dari total 812 juta saham dalam IPO tersebut.
Hyundai, produsen mobil terbesar kedua di India setelah Maruti Suzuki, tidak akan menerbitkan saham baru dalam IPO tersebut. Aksi korporasi ini tidak akan melibatkan perusahaan induknya di Korea Selatan untuk menjual sebagian sahamnya di unit yang dimiliki sepenuhnya kepada ritel dan investor lain.
Pencatatan tersebut diperkirakan akan menempatkan Hyundai Motor India pada posisi yang lebih kuat dibandingkan Maruti Suzuki, Tata Motors, dan pesaing lainnya. Dengan begitu, perusahaan dapat membuat penggalangan dana di masa depan lebih mudah tanpa perlu bergantung pada induknya di Korea.
Hyundai telah masuk ke pasar India sejak 28 tahun lalu dan telah memikat hati pelanggan dengan mobil terjangkau seperti Santro dan mobil sport Creta. Selain itu, perusahaan juga berencana meluncurkan kendaraan listrik baru, mendirikan stasiun pengisian daya, dan unit perakitan baterai.
Indeks saham acuan India telah meningkat dua kali lipat antara tahun 2019 dan 2023, sementara indeks KOSPI di Seoul hanya meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama.