JAKARTA, iNews.id - Lembaga riset Institute for Essential Services Reform (IESR) memprediksi pasokan batubara sebesar 3,2 juta ton yang diterima PT PLN (Persero) hanya mencukupi kebutuhan listrik 15-20 hari ke depan.
Direktur Eksekutif IESR, Fabby Tumiwa, menyebut idealnya PLN harus menerima pasokan batubara sebesar 4 juta-6 juta ton untuk cadangan untuk 20 hari. Namun untuk saat ini, psokan barubara sebesar 3,2 juta ton masih di batas aman.
"Jadi PLN sudah dapat 3,2 juta ton, itu sebenarnya untuk batas aman PLN 15-20 hari. Paling tidak PLN butuh kira2 4 juta -5 juta ton untuk cadangan untuk 20 hari.Kalau dia sudah dapat 3,2 juta ton, harusnya kondisis sudah gak kritis sih karena pasokan sudah memadai," ujar Fabby, saat di hubungan MNC Portal Indonesia, Selasa (4/1/2022).
Adapun pasokan batubara yang diterima PLN berasal dari Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK). Perseroan pun menegaskan bahwa pasokan tersebut diprioritaskan bagi pembangkit listrik dengan level Hari Operasi-nya (HOP) rendah.
Secara agregat, PLN membutuhkan 120 juta ton batubara sepanjang 2022. Fabby, menghitung untuk mencapai target itu, setidaknya perseroan harus memenuhi 10 juta ton batubara per bulannya.