Ia mencontohkan Bali, yang saat ini menjadi destinasi favorit dunia karena selain indah juga memiliki nilai spiritual yang tinggi.
"Keseimbangan ini yang harus kita jaga, jangan sampai juga Borobudur yang luar biasa ini hanya sekadar jadi tempat wisata, tapi kehilangan spiritualnya. Sama, kalau kita bicara Bali, kenapa hari ini (bisa bagus) karena ada budayanya yang memikat, sehingga wisatawan hadir," ungkap Erick.
Dia pun mengakui momentum melepas lampion dalam perayaan Waisak merupakan pengalaman baru baginya. Untuk itu, dia berharap budaya toleransi yang ditunjukkan dalam perayaan Waisak perlu terus dipupuk untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
"Hari ini saya sebagai umat Muslim tapi saya hadir untuk bersama-sama umat Buddha yang Waisak, ini sungguh luar biasa pengalaman baru bagaimana lampion ribuan diterbangkan, inilah kita jangan jadi negara maju, tapi kadang tidak punya budaya," ujar Erick.
Dia meminta masyarakat untuk terus menjaga Indonesia dengan segala perbedaan, terlebih dengan semangat Hari Lahir Pancasila yang baru saja dirayakan.
"Segala perbedaan justru menjadi kekayaan bangsa kita," tutur Erick.
Pelepasan lampion merupakan salah satu acara yang ditunggu-tunggu dalam rangkaian perayaan Waisak. Sebanyak 2.567 lampion diterbangkan dari pelataran Candi Borobudur, Minggu malam, disaksikan ribuan warga sekitar.
Pelepasan lampion juga tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Buddha yang merayakan tetapi terbuka untuk umum, namun beberapa di antaranya juga adalah wisatawan asing.