IMF menyebut, sanksi terhadap Rusia telah menambah lebih banyak ketidakpastian seputar hubungan perdagangan. Ketidakpastian kebijakan seputar perdagangan, bukan hanya pembatasan dapat menghambat aktivitas ekonomi karena perusahaan menghentikan perekrutan dan investasi dan perusahaan baru menunda masuk ke pasar.
Dampak dari fragmentasi perdagangan lebih besar untuk pasar negara berkembang di Asia dan untuk perusahaan dengan utang tinggi. IMF menyampaikan, saat penelitiannya berfokus pada dampak fragmentasi pada perdagangan, mungkin ada kerugian lain yang lebih dalam, seperti terurainya ikatan keuangan.
"Fragmentasi keuangan dapat menyebabkan biaya jangka pendek dari pelepasan posisi keuangan yang cepat, dan biaya jangka panjang dari diversifikasi yang lebih rendah dan pertumbuhan produktivitas yang lebih lambat karena berkurangnya investasi asing langsung," ujar IMF.
Mereka pun mendesak negara-negara untuk menghentikan pembatasan perdagangan yang merusak dan mengurangi ketidakpastian melalui komunikasi yang lebih jelas tentang tujuan kebijakan.
"Penekanan yang lebih besar dapat ditempatkan pada digitalisasi, investasi dalam pendidikan, tetapi yang paling penting, kerja sama internasional karena kami ingin menghindari risiko perpecahan. Penting bahwa kita semua bertindak sekarang, bertindak bersama-sama," ucap Srinivasan.
Di sisi lain, ada kekhawatiran atas arus modal keluar dari Asia karena suku bunga di kawasan ini tertinggal dari AS. Namun sejauh ini, menurut Srinivasan, masih dapat diatur. Saat ini, dia menambahkan, situasi di Asia beragam.
"Misalnya, kami melihat banyak aliran modal untuk India, kami melihat aliran modal untuk Taiwan, China, dan aliran moderat dari Indonesia, aliran moderat untuk Malaysia, tetapi kami melihat beberapa aliran masuk bersih ke Thailand. Dan baru-baru ini, kita melihat arus kembali ke India. Jadi gambarnya agak campur aduk," tutur dia.