Impor Kereta Bekas dari Jepang Bisa Dilakukan, Luhut: Perlu Diaudit BPKP

Heri Purnomo
Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: iNews.id)

Dia mengungkapkan, meski produksi kereta baru biayanya mahal, namun dengan memproduksi di dalam negeri makan perputaran uang akan terjadi di dalam negeri. Untuk itu, harus dibuat perencanaan yang matang agar tidak mendadak harus impor untuk memenuhi kebutuhan rangkaian kereta di dalam negeri.

"Jadi saya bilang kenapa nggak dibuat perencanaan supaya tidak impor, memang mungkin sedikit lebih mahal.  Tapi itu kan berputar uangnya di dalam negeri," kata Luhut. 

Seperti diberitakan sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) berencana untuk mengimpor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang sebagai pengganti 10 rangkain KRL yang akan dipensiunkan tahun ini dan 16 rangkain tahun 2024.

Impor kereta dilakukan guna memenuhi tingkat kehandalan, kenyamanan dan keselamatan yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM). 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Internasional
3 hari lalu

Serangan Beruang Makin Ganas di Jepang, Incar Orang di Toilet Umum

Internasional
3 hari lalu

Dibanderol Rp6,4 Miliar, Begini Cara Kerja Mesin Cuci Manusia

Internasional
3 hari lalu

Heboh, Mesin Cuci Manusia Mulai Dijual di Jepang

Internasional
4 hari lalu

China Klaim Warganya Jadi Target Pembunuhan dan Diskriminasi di Jepang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal