Alhasil ketika produktivitas pertanian di India ini terpengaruh dari adanya penurunan produktivitas dari adanya el-nino, maka otomatis produksi beras di India bakal menipis. Selain itu para produsen beras di negara lain juga berpotensi untuk menurunkan volume ekspornya, karena harus memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu.
"Kalau India melakukan pembatasan, maka otomatis eksportir lain akan melakukan pembatasan. Jari tidak mudah mendapatkan beras, terbukti tahun lalu ketika Bulog diberikan izin impor 500.000 ton, kan eksekusi tidak mudah, baru terealisasi setidaknya sampai Maret 2023," tutur Khudori.
Ketika stok beras pemerintah menipis, maka otomatis pemerintah tidak bisa membanjiri beras ke pasar dan melakukan intervensi terhadap fluktuasi harga beras di pasar masyarakat dan mengakibatkan harga beras meningkat.
"Tapi saya tidak yakin mereka (India) akan stop ekspor, kalau membatasi mungkin, karena surplus besar, ketika surplus besar mau dikemanakan, kan butuh pasar. Kalau dia membatasi, dan di ikuti negara lain, maka tidak bisa dihindari maka harga akan naik," kata dia.