DHAKA, iNews.id – Hubungan bilateral Indonesia-Bangladesh di sektor perdagangan terus meningkat seiring melandainya pandemi Covid-19. Hal itu ditandai dengan kesepakatan dagang terbaru senilai Rp2,93 Triliun yang dicapai kedua negara.
Minister Counsellor Ekonomi KBRI Dhaka, Raden Usman Effendi, menjelaskan KBRI Dhaka telah berkolaborasi dengan para pengusaha dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendorong pemulihan kerja sama perdagangan kedua negara.
"Kolaborasi tersebut telah membuahkan hasil dengan adanya kesepakatan dagang sebesar Rp2,93 triliun (senilai 189,55 juta dolar AS) yang akan direalisasikan pada tahun 2023," kata Raden Usman, dalam keterangan tertulis yang diterima iNews.id, Rabu (2/11/2022).
Kesepakatan dagang tersebut, lanjutnya, meliputi pembelian produk berikut ini:
- Margarin sebesar Rp725,4 juta (46,800 dolar AS)
- Strec Acid sebesar Rp2,03 miliar (131,200 dolar AS)
- Soap Nooled atau bahan baku kosmetik dan sabun sebesar Rp2,91 triliun (188 juta dolar AS)
- Natural Zeolite sebesar Rp5,27 miliar (340.000 dolar AS)
- Palm Faty Acid sebesar Rp2,2 miliar (143.000 dolar AS)
- RBD Coconut Oil sebesar Rp13,88 miliar (896.000 dolar AS).
Duta Besar RI untuk Bangladesh, Heru H Subolo, mengatakan transaksi senilai Rp2,93 triliun ini merupakan suatu pencapaian besar KBRI Dhaka dan menunjukkan bahwa perdagangan bilateral kedua negara mulai bangkit kembali setelah sempat lesu akibat pandemi.