"Dengan adanya transaksi-transaksi antara pengusaha Indonesia dan Bangladesh tersebut dapat membuat perdagangan bilateral paska pandemi terus menunjukkan pemulihan yang menggembirakan,” kata Heru.
Dia mengungkapkan, KBRI Dhaka optimistis bahwa dalam waktu singkat, angka perdagangan Indonesia-Bangladesh yang sempat lesu akibat pandemi akan segera pulih.
"Tidak menutup kemungkinan hal ini akan membuka lebih banyak transaksi dan kerjasama lain yang lebih besar antara pelaku usaha kedua negara,” ungkap Heru.
Dia menambahkan, Indonesia dan Bangladesh merupakan dua negara di kawasan Asia yang telah menjalin hubungan bilateral selama 50 tahun. Dalam menjalin hubungan bilateral, kedua negara melakukan berbagai interaksi dan kerjasama salah satunya adalah perdagangan.
Sebagai gambaran, pada tahun 2016 nilai total perdagangan Indonesia-Bangladesh adalah sebesar 1,335 miliar dolar AS. Pada tahun 2017, nilai perdagangan meningkat 25 persen menjadi 1,669 miliar dolar AS dengan surplus bagi Indonesia sebesar 95,4 persen.