Tak cuma itu, Jokowi mengatakan pemerintah akan terus mendorong industri mebel dan kerajinan di Tanah Air untuk menguasai pasar dalam negeri sehingga tidak dikuasai oleh mebel dari luar negeri. Salah satu caranya dengan mendorong produk mebel masuk ke dalam e-katalog sehingga lebih mudah diserap oleh belanja pemerintah pusah, daerah, hingga BUMN.
"Kalau kita gabung belanja APBN, APBD, maupun BUMN, belanja kita di 2023 sudah mencapai Rp1.236 triliun. Belanja ini bukan hanya mebel, dan mebel tadi disampaikan Pak Dedy kurang dari lebih 1,1 berarti Rp17 (triliun) gede banget dan banyak diisi oleh furnitur impor. Oleh sebab itu segera masukkan semua produksi mebel kita ke e-katalog agar memudahkan," ucap dia.
Meski demikian, Jokowi menyebut upaya pemerintah tidak akan berhasil jika para pengusaha tidak mau membuka diri dan berpartner dengan perusahaan lain. Presiden optimistis para pengusaha mebel dalam negeri dapat mengambil alih pasar mebel Tanah Air.
"Artinya memang bolanya dari bapak/ibu semuanya, mau membuka diri untuk ber-partner dan mau mengambil pasar di dalam negeri 100 persen mestinya diambil oleh ASMINDO, mestinya," katanya.