Lebih lanjut Trevelyan mengatakan, peluncuran tahap kedua dukungan Inggris terhadap LCDI ini menjadi wujud penguatan kolaborasi UK-Indonesia di sektor transisi hijau, pertumbuhan rendah karbon, ekonomi hijau, dan komitmen Inggris untuk sentralitas ASEAN.
"Kami mendukung Low Carbon Development Initiative untuk menambahkan dukungan kami pada transisi hijau Indonesia dan sektor lainnya," kata Trevelyan.
Sementara itu, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa inisiatif LCDI masuk ke dalam rencana kerja pemerintah, salah satu targetnya adalah penurunan emisi gas rumah kaca.
“Pencapaiannya salah satu yang terbaik selama periode 2019-2024. Kita juga apresiasi Pemerintah Inggris yang menempatkan target pencapaian Net-Zero Emission 2050," ungkap Suharso.
Sebelumnya, dukungan tahap pertama Inggris untuk LCDI Indonesia diluncurkan pada 2017. Sejak itu, target-target iklim kian diseriusi dalam perencanaan pembangunan Indonesia.
Perpanjangan dukungan Inggris terhadap LCDI menyusul peluncuran JETP, yang disetujui pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022 di Bali.