Dia mengungkapkan, situasi saat ini mirip-mirip tahun 1996-1997, dimana akan terbuka banyak peluang usaha di era bergejolak, ketidakpastian, kompleksitas, dan ketidakjelasan. Justru saat seperti ini yang dikatakan Sandiaga Uno sebagai waktu terbaik untuk mengambil peluang.
Selain itu, lanjutnya, dengan memakai filosofi lari estafet, dibutuhkan kerja sama tim untuk mencpai finish. Menurut dia, dalam situasi krisis, pelaku usaha tak bisa berusaha sendiri tetapi harus memanfaatkan kolaborasi demi menjaga kelangsungan bisnis.
"Teamwork. Tidak ada superman, yang ada super team. Jika ingin sukses kita harus investasi ke people sebelum kita invest ke aset dan kantor. Lari estafet itu mengajarkan untuk team work. Berlari sendiri memang bisa, tapi kita harus bisa membangun team agar bisa mendapatkan prestasi yang lebih baik," tutur Sandiaga Uno.
Dia mengungkapkan, seorang pelari juga harus bisa mengatur kecepatan. Di dalam bisnis pun ada masa di mana harus bergerak cepat, tapi ada masa di mana kecepatan dijaga agar bertahan lama.
"Jangan hanya jago lari sprint, harus bisa lari marathon, karena akan ada posisi seperti roda kadang di atas dan di bawah, kalau kita tidak punya endurance, kita akan cepat capek dan tidak akan mampu untuk mendapatkan kesempatan membangun usaha yang kuat," ungkap Sandi.