Isu Superholding Mencuat, Pengamat Minta Klaster BUMN Diperkuat Dulu

Suparjo Ramalan
Isu pembubaran Kementerian BUMN untuk digantikan superholding kembali mencuat di masa kepemimpinan Erick Thohir. (Foto: ilustrasi/Ant)

JAKARTA, iNews.id - Isu pembubaran Kementerian BUMN kembali mencuat. Lembaga itu akan diganti dengan Superholding BUMN yang diisi oleh orang-orang profesional layaknya Temasek Singapura.

Pengamat BUMN, Toto Pranoto mengatakan, strategi Menteri BUMN membentuk subholding sudah tepat dan sebaiknya dilanjutkan. Erick sebelumnya membagi ratusan BUMN ke dalam 12 klaster yang diawasi dua wakil menteri BUMN.

Konsep subholding, menurut Toto, bisa menjadi evaluasi bagi pemerintah soal urgensi pembentukan superholding BUMN.

"Saya setuju sebelum superholding dibentuk, memang sebaiknya memperkuat holding yang sudah ada. Pada saat mereka sudah dianggap kuat, maka kebutuhan superholding BUMN baru bisa di-realized. Jadi sebaiknya supaya tidak sering berganti kebijakan, maka ide klaster BUMN ini sebaiknya dilaksanakan dulu sampai tuntas," ujarnya, Minggu (20/9/2020).

Dalam konsep subholding, Wamen BUMN I Budi Gunadi Sadikin membina enam klaster yaitu klaster industri migas dan energi (PLN, Pertamina, PGN), klaster Industri Minerba (KS dan Inalum).

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Nasional
5 hari lalu

Purbaya Respons Tuntutan 1.900 Eks Karyawan BUMN Kertas Leces 

Bisnis
5 hari lalu

BNI Bukukan Laba Rp15,12 Triliun per September 2025

Nasional
8 hari lalu

Danantara Tegaskan Transparansi, Siap Koreksi Laporan Keuangan BUMN Tahun Depan

Nasional
8 hari lalu

Danantara bakal Rampingkan Jumlah BUMN Jadi 230-340 Perusahaan, Ini Alasannya 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal