“Targetnya dari tahun ke tahun, kita akan kembangkan dan bisa 5 miliar dolar S untuk ekspor furniture dan craft di 2019,” kata dia.
Soenoto mengatakan, target tersebut bisa dicapai sepanjang bahan baku mebel tidak diekspor ke negara lain. Dia mengatakan, keberadaan investor asing juga penting untuk mendongkrak industri mebel dalam negeri.
"Di Cina tidak punya rotan. Oleh karena itu, kita undanglah mereka ke sini. Tapi, dari kerjaannya mulai rangka sampai kursi mentah itu orang kita yang bikin supaya industri dalam negeri kita tidak rusak. Dan finishingnya, biar urusan mereka,” tuturnya.
Selain itu, lanjut Soenoto, langkah HIMKI menggelar pameran merupakan salah satu upaya untuk mendongkrak ekspor mebel. Dia pun menargetkan bisa menggaet 6.000 pengunjung dalam pameran tersebut.