"Integrasi infrastruktur gas akan menjamin ketersediaan, kontinuitas penyaluran, dan monetisasi gas ke semua sektor pelanggan dan menghemat biaya investasi yang tidak lagi tumpang tindih dalam membangun infrastruktur," bunyi riset Danareksa.
Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyatakan, investor pasar modal masih menanti keputusan pemerintah untuk menjadikan PGN sebagai subholding bisnis gas Pertamina. Sebab, kebijakan tersebut akan menjadi sentimen positif bagi PGN dan membuat saham PGAS semakin menarik.
"Sentimen positif mengenai realisasi merger PGN dan Pertagas, dengan kewenangan penuh yang dipegang oleh PGN diharapkan pergerakan saham PGAS bisa menembus garis atas dari bearish channel. Saya perkirakan target price jangka panjang PGAS bisa menembus Rp 3.780 per saham," kata Nafan.