Dalam beberapa bulan terakhir, industri perkebunan sawit diterjang berbagai sentimen negatif. Pada awal tahun ini, Uni Eropa sepakat menghentikan penggunaan CPO sebagai bahan bakar mulai 2021. Padahal, pasar CPO di Eropa cukup besar.
Tak hanya itu, sentimen negatif juga datang dari Amerika Serikat (AS) yang menaikkan tarif antidumping biodiesel dari Indonesia. Pemerintah juga menaikkan pajak impor CPO hingga 44 persen yang memberikan tekanan bagi produsen CPO untuk melakukan penjualan ekspor.
Namun angin segar datang dari rencana pemerintah yang akan memperluas kebijakan mandatori biodiesel B20 untuk nonsubsidi. Hari ini, Menteri bidang Perekonomian, Darmin Nasution optimistis, kebijakan B20 akan mengerek harga CPO paling lambat tiga bulan lagi.
“Sekarang sudah 530 dolar AS per metrik ton, akhir tahun kita perkirakan mendekati 700 dolar AS per metrik ton," kata Darmin.
Presiden Joko Widodo juga menyebut, harga CPO bisa naik setidaknya 100 dolar AS per metrik ton. Pernyataan Jokowi dan Darmin ini menjadi sentimen yang ditunggu-tunggu para pelaku pasar.