Aksi jual terbaru saham Adani Group terjadi setelah laporan media India mengenai kewajiban pembayaran utang. Saham Adani Enterprises yang menjadi andalan Adani Group turun sekitar 7 persen, sementara saham perusahaan terdaftar grup lainnya merosot sekitar 5 persen.
Sebuah laporan investigasi oleh outlet berita bisnis India, The Ken, mengangkat pertanyaan tentang klaim grup mengenai pembayaran kembali pinjaman senilai 2,15 miliar dolar AS yang jatuh tempo awal Maret 2023.
Mengutip informasi bursa India, laporan media tersebut mencatat bahwa bank belum merilis sebagian besar saham terdaftar Adani yang telah dipinjam. Hal itu,
menunjukkan bahwa hanya pembayaran sebagian pinjaman dilakukan untuk menghindari menjaminkan lebih banyak saham.
Harian berita bisnis Economic Times melaporkan secara terpisah bahwa Grup Adani sedang berusaha untuk menegosiasikan kembali persyaratan pinjaman senilai 4 miliar dolqr AS yang telah dipinjam tahun lalu untuk mendanai akuisisi dua perusahaan semen India—ACC dan Ambuja Cements.
Mengutip berbagai sumber yang mengetahui negosiasi yang sedang berlangsung, laporan media menywbut bahwa Adani Group sedang menegosiasikan perpanjangan jangka waktu untuk pinjaman senilai 3 miliar dolar AS dari 18 bulan menjadi 5 tahun atau lebih.
Selain itu, perusahaan juga berusaha untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman sebesar 1 miliar dolar AS dari 24 bulan sampai 5 tahun.