Penurunan saham Amazon pada perdagangan akhir pekan dibarengi dengan laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS yang mengindikasikan ekonomi Negeri Paman Sam bertambah sekitar 71.000 lapangan kerja. Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan resesi yang masih membayangi.
Kepala Keuangan Amazon, Brian Olsavsky menuturkan, perusahaan berfokus pada bisnis cloud-nya yang diproyeksikan akan menghasilkan lebih dari 105 miliar dolar AS per tahun. Amazon telah menghabiskan lebih dari 30 miliar dolar AS untuk memenuhi kebutuhan Amazon Web Services yang terus meningkat, termasuk permintaan untuk perangkat AI generatif.
Kapitalisasi pasar Amazon mencapai 2 triliun dolar AS untuk pertama kalinya pada bulan lalu di tengah reli saham teknologi yang lebih luas dari AI. Namun, sejak saat itu harga sahamnya berbalik arah secara tajam karena kekhawatiran tumbuh tentang apakah investasi besar Big Tech terhadap akan membuahkan hasil atau tidak.
Bezos merupakan orang terkaya kedua di dunia dengan kekayaan bersih mencapai 186,2 miliar dolar AS atau setara Rp3.011 triliun, menurut data Forbes.
Selain itu, 10 orang terkaya di dunia juga kehilangan kekayaan setidaknya 1 miliar dolar AS, termasuk CEO Tesla Elon Musk yang kekayaannya turun 5,2 miliar dolar AS, CEO LVMH Bernard Arnault minus 3,1 miliar dolar AS, dan CEO Meta Mark Zuckerberg ambles 3,3 miliar dolar AS.