BOGOR, iNews.id - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah mendiskusikan usulan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) perihal kenaikan subsidi harga kedelai impor yang masih cukup tinggi. Hal ini dilakukan agar harga di dalam negeri bisa stabil.
Zulhas menjelaskan, harga kedelai impor sebenarnya saat ini mengalami penurunan dari negara asal. Namun, melemahnya nilai Rupiah terhadap Dolar AS membuat harga terasa masih tinggi.
"Tapi harga turun, rupiah kita juga kan melemah kursnya. Karena kan kedelai ini 99 persen impor. Harganya Rp13.000 per kilogram (kg), ada yang lebih. Oleh karena itu, ini kan subsidinya Rp1.000, nah sekarang para pengusaha, Gakoptindo mengusulkan agar ada subsidi Rp2.000-Rp3.000," ujar Zulhas saat menghadiri pra Rakernas Gakoptindo dikutip dari Antara, Minggu (30/10/2022).
Zulhas menambahkan, persoalan harga kedelai impor kini mendapatkan jalan untuk berbagi subsidi bersama pemerintah daerah, dengan adanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125 Tahun 2022 yang di dalamnya menetapkan cadangan pangan pemerintah (CPP) terdiri atas 11 komoditas.
Pangan pokok tertentu yang ditetapkan sebagai CPP meliputi beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging unggas, telur unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng, dan ikan.
"Nah tadi saya coba, kalau Rp1.000 memang sudah enggak nendang. Akhirnya kita bisa Rp2.000, nanti apakah dari pusat kan bisa dengan Perpres yang baru ini kan bisa juga dengan pemerintah daerah," kata dia.