Logo ini, kata dia, diluncurkan untuk menandai tranformasi UMKM masa depan, yang berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Tidak berhenti hanya sampai logo, Kemenkop UKM juga mengubah sejumlah hal mulai dari tata kelola hingga cara kerja yang berbasis pada ekosistem.
“Mudah-mudahn nanti UMKM dengan semangat baru dan logo baru, ada spirit, motivasi, dan inovasi baru. Mudah-mudahan UMKM bisa menjadi betul-betul tulang punggung ekonomi nasional dan lebih punya daya saing. Tulang punggung ekonomi nasional bukan hanya ketika krisis tapi juga penopang ekonomi nasional. Untuk itu produknya harus punya daya saing dan inovasi harus terus dilakukan,” tuturnya.
Dia menuturkan, Kemenkop UKM dalam ekosistem baru akan terus adaptif dan berinovasi dalam berbagai program dan kebijakan dengan melakukan perubahan-perubahan yang berorientasi pada kepentingan publik. Teten juga meyakini hal tersebut sudah menjadi kewajiban seluruh pemangku kepentingan dalam melakukan kolaborasi serta kerja sama yang dinamis dan terkoneksi antarekosistem lintas-kementerian, komunitas, profesional, insan koperasi, pelaku UMKM, serta masyarakat.
Dia juga menjelaskan telah melakukan berbagai program prioritas, antara lain mendorong terwujudnya Basis Data Tunggal KUMKM serta melakukan kemitraan dan kolaborasi dengan BUMN melalui peningkatan peran koperasi dan UMKM dalam rantai pasok global (global value chain) dan berorientasi ekspor.
“Seluruh organ Kementerian Koperasi dan UKM bekerja bak sebuah rantai yang saling terpaut, menjadi sebuah ekosistem yang bergerak bersama untuk mencapai tujuan,” ucap Teten.