Ali Jamil menjabarkan, konsep pompanisasi yang ditargetkan akan mengairi 1.000.000 hektare lahan sawah di Indonesia ini, akan prioritas digencarkan pada lahan sawah di area Jawa dan nantinya akan meluas hingga luar pulau Jawa.
"Khusus di Jawa Barat, ada 300.000 hektar lahan yang siap diairi dengan metode pompanisasi. Kami telah mempersiapkan anggaran yang cukup agar penerapan pompanisasi di berbagai daerah berjalan maksimal," katanya.
Selain Jawa Barat, lanjut Ali Jamil, tiga bulan ke depan Kementerian Pertanian juga fokus menerapkan pompanisasi di sejumlah wilayah di Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Secara rinci area sawah yang akan diairi menggunakan pompanisasi ada kurang lebih 400.000 hektare di Jawa Timur dan 350.000 hektare di Jawa Tengah.
"Upaya ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis dalam meningkatkan produksi pangan dan memenuhi kebutuhan beras nasional," tuturnya.
Ali Jamil menambahkan, program pompanisasi dirancang untuk meningkatkan indeks pertanaman sawah tadah hujan. Dari catatan secara nasional 7.5 juta hektare sawah ada andil 36 persen merupakan sawah tadah hujan.
"Artinya ada 2,7 juta itu tadah hujan. Nah, dari total secara nasional itu kita intervensi berapa yang memiliki sumber air dan dapat diairi menggunakan pompanisasi. Jadi kita bergerak di lahan tadah hujan," katanya.