JAKARTA, iNews.id - General Manager Technical Design Management PT Kereta Api Cepat Indonesia-China (KCIC) Rachman Suhanda mengatakan, salah satu hal paling penting dalam pengembangan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) adalah sistem pemantauan bencana cuaca dan gempa.
"Jadi kalau kita lihat bahwa ada dua kelompok besar yang kita monitor, yang pertama terkait terjadinya hujan, angin dan juga adanya benda asing yang akan mengganggu dan membahayakan kereta cepat terutama di overpass. Kedua terkait gempa, di sini tentunya kita paham Indonesia salah satu negara yang sering dan tendensinya kuat," kata Rachman dalam Webinar, Sabtu (13/11/2021).
KCIC akan bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guna berkolaborasi dalam menentukan peringatan dini bencana yang diadaptasi ke beberapa teknologi yang sudah disiapkan.
"Terkait BMKG, artinya kita juga akan berkolaborasi dengan institusi-institusi yang menyangkut kebencanaan, di mana yang paling tidak early information itu bisa kita dapat dan juga bisa kita kolaborasikan di dalam mitigasi disaster monitoring concept kita," ujar dia.
Lebih lanjut Rachman menjelaskan, KCIC menyiapkan komposisi monitoring system, yakni central equipment dan dispatching building.