Hanya dalam waktu dua tahun menggarap bisnis ini, omzet Raka menapai Rp30 juta per bulan. Dia mengaku bisnisnya sangat terbantu melalui pemasaran di media sosial, terutama TikTok dan Instagram.
Raka mengungkapkan, bisnis keripik kentang Kentunk adalah bisnis ke-13 yang dilakoninya. Sebelumnya, Raka melakukan beberapa usaha kecil-kecilan, bahkan sampai menjual gorengan di pinggir jalan.
"Ini (Kentunk) bisnis ke-13 saya yang berhasil. Saya sudah mulai berbisnis dari tahun 2011, tapi baru Kentunk yang konsisten," kata Raka.
Dia memaparkan, semua bisnis dilakoninya tanpa rasa gengsi atau malu, padahal Raka pernah bekerja di salah satu BUMN Karya dengan posisi terakhir sebagai manajer keuangan dengan gaji 2 digit per bulan.
"Waktu saya memutuskan resign, orang tua tuh sempat keberatan. Tapi memang sejak kuliah, jiwa saya tuh berbisnis. Saya kerja pun untuk membuktikan ke orang tua, karena mereka bilang harus merasakan kerja dulu baru bangun bisnis sendiri," ungkap Raka.
Meskipun bisnisnya kini sudah berkembang, Raka mengaku masih punya mimpi untuk bangun pabrik, dan memperluas distribusi Kentunk ke seluruh Indonesia. Dia juga ingin memberangkatkan orang tua naik haji, menyejahterakan istri dan anaknya, serta karyawan, juga membangun mesjid.
"Pesan saya buat teman-teman yang mungkin ingin terjun berbisnis, teruslah belajar, jangan stay di satu tempat harus terus update, jangan gengsi, dan jangan lupa marketing langit, yaitu sedekah dan membantu orang," ungkap Raka.