Sementara itu, Co-Founder KAYA.ID Richard Sam Bera mengatakan bahwa kerjasama ini selayaknya menjadi contoh bagi pengembang pusat perbelanjaan lainnya dalam usaha mereka mengembangkan UMKM Indonesia.
“Kerja sama ini sangat bagus dalam rangka menaikkan kelas UMKM Indonesia dengan memberi kesempatan bagi mereka bisa masuk ke mall bukan dalam bentuk pameran saja. Semangat Mall of Indonesia dalam membantu pengusaha UMKM dengan membuka tempat mereka, sangat krusial bagi perkembangan para pengusaha kecil dan menengah ini kedepannya,” ujarnya.
Pengunjung Pasar MOI dimanjakan di tiga area baru. Yang pertama adalah Jajanan Alley, yang menyediakan beragam jajanan kuliner populer. Setelah itu ada Bloom Arcade yang menyajikan berbagai tanaman dan bunga, serta WearAbouts yang menawarkan berbagai pilihan fashion yang banyak diminati oleh masyarakat.
“Kolaborasi ini dilakukan untuk merevitalisasi konsep Pasar MOI sehingga produk yang dijual, yang ditampilkan dengan menarik dan dilengkapi dengan dekorasi menarik dan instagramable, akan terasa lebih meriah, segar. Tentu saja seluruh tenant UMKM di sini terintegrasi antara bisnis online dan offline-nya,” tutur Richard.
Mall of Indonesia sendiri memberikan kemudahan bagi para tenant UMKM di sana dengan tidak meminta biaya sewa, tetapi menerapkan sistem bagi hasil yang lebih bersahabat dengan UMKM. Dengan dibatalkannya rencana penerapan PPKM Level 3 oleh pemerintah, konsep baru Pasar MOI di Mall of Indonesia ini dapat dikunjungi oleh masyarakat mulai dari hari peluncurannya pada Rabu 15 Desember 2021, yang bertepatan dengan musim liburan Nataru bagi masyarakat Indonesia.
(CM)