Sementara itu, CEO NUSAMETA (WIR Group) Budianto memperkenalkan bagaimana AR/VR dan AI akan merevolusi pengalaman belanja di masa depan.
“AR bukan lagi sekadar kampanye digital. Dengan bantuan AI, teknologi ini menjadi living story, pengalaman imersif yang terus berkembang bersama pengguna,” tuturnya.
Keduanya merupakan sebagian dari pembicara yang tampil di hari pertama seminar nasional road to Hari Ritel Nasional 2025. Selain mereka, hadir juga VP Commercial dari DMMX Jimmy Makmur, Vice President and Head of Global ESL Solution Team SOLUM Wachirawuth Rattiwarakorn, CEO NUSAMETA Budianto, dan Direktur Utama PT Penyelesaian Transaksi Elektronik Nasional (PTEN) Arianto Muditomo.
Sesi business matching menjadi salah satu yang paling diminati. Para pelaku UMKM tampak antusias berdialog dengan buyer dari jaringan ritel modern anggota Aprindo. Beberapa di antaranya langsung bernegosiasi untuk penyaluran produk ke gerai ritel besar. Business matching ini melibatkan para pelaku UMKM yang lolos kurasi di tahap sebelumnya dengan 25 perusahaan anggota Aprindo.
Detail business matchingnya adalah, berasal dari peserta Kelas Online UMKM sebanyak 7 seri yang berjumlah hampir 1.000 orang peserta. Di mana sebanyak 90 orang peserta lolos kurasi administrasi dan peserta yang masuk ke proses berikutnya sebanyak 70 UMKM. Sebanyak 40 UMKM peserta business matching akan dikurasi langsung oleh 25 anggota peritel Aprindo di UBM Kampus Lodan Ancol, sementara sisanya 30 UMKM Luar Jabotabek diagendakan di wilayah Aprindo cabang terdekat.
Seminar nasional ini merupakan bagian dari rangkaian menuju puncak Hari Ritel Nasional 2025 yang akan digelar pada 11 November 2025. Melalui tema besar “Kebangkitan Ritel: Bertumbuh Bersama UMKM, Bergerak ke Pasar Global”, Aprindo bertekad menjadikan momen ini sebagai tonggak penguatan ekosistem ritel nasional yang inklusif dan berdaya saing global.