JAKARTA, iNews.id - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat terdapat 4.133 pengguna pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di berbagai sektor dengan total kapasitas 36,74 MWp, per Agustus 2021.
Berdasarkan data tersebut, jumlah pengguna PLTS atap terbesar berada di Jawa Barat (9 MWp), disusul Jakarta (6,99 MWp), lalu Jawa Tengah dan DIY merupakan terbanyak ketiga di Indonesia (5,88 MWp). Adapun penambahan pelanggan terbanyak di wilayah DIY dan Jateng.
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM, Chrisnawan Anditya, mengatakan pemerintah telah berupaya mengakomodasi kebutuhan sektor industri dan komersial dalam memasang PLTS atap dengan beberapa strategi.
Salah satunya, klausul penurunan biaya paralel kapasitas untuk pelanggan industri dari 40 jam menjadi 5 jam per bulan yang telah diberlakukan sejak 2019 lalu.
"Ekonomi ke depannya akan bertumbuh ke arah green ekonomi yang didukung dengan adanya green industri. RUPTL saat ini memuat 51 persen pembangkit yang akan dibangun adalah pembangkit EBT. Dalam masa transisinya, industri didorong untuk mengimbangkannya dengan penggunaan PLTS atap," ujar Chrisnawam, dalam keterangan tertulis, Kamis (7/10/2021).