Yose menuturkan, melambungnya harga batu bara didorong oleh meningkatnya permintaan terutama dari India, China dan beberapa negara Eropa. Adapun krisis listrik yang menimpa India akibat gelombang hawa panas menyebabkan pemerintah India meningkatkan impor batu bara lantaran ketatnya suplai domestik.
Sementara China, tercatat menambah pasokan batu bara menjelang musim dingin serta memberlakukan kebijakan penghapusan pajak impor batu bara.
Uni Eropa mengeluarkan kebijakan larangan impor batu bara dari Rusia efektif pada Agustus lalu. Negara-negara Eropa memutuskan untuk menggunakan kembali batu bara sebagai sumber pembangkit listrik.
“Selain batu bara, sebagian besar produk pertambangan lain juga terus mengalami kenaikan harga, seperti konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite),” tuturnya.