Baginya ini merupakan warisan pemikiran yang perlu diperbaharui. Perempuan memerlukan akses pendidikan yang ramah dengan aktivitasnya.
“Bagaimana menghapus stigma itu, maka kita perlu role model di kalangan perempuan, atau sosok pemimpin,” kata dia.
Selain pendidikan, masalah kesehatan dan kewirausahaan turut menjadi sorotan pimpinan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) itu. Dyah melihat penggerak ekonomi RI sebagian besar disumbang oleh kaum perempuan melalui UMKM.
Dengan adanya literasi digital, kata dia, maka perempuan dapat meningkatkan skala bisnisnya, selain untuk mendukung tingkat penghidupan yang layak.
“Yang jelas generasi penerus bangsa akan lebih potensial karena perempuannya punya dana yang bisa membantu ketahanan ekonomi keluarga,” ujar dia.