JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut butuh sekitar 8,58 miliar dolar AS atau setara Rp123 triliun untuk menutup pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara hingga 2023 mendatang. Dana tersebut dibutuhkan melalui dukungan investasi.
"Pensiun dini PLTU dan menggantinya dengan energi terbarukan memungkinkan dengan dukungan investasi. Total 5,5 Giga Watt (GW) pensiun dini akan mungkin dilakukan sebelum 2030 dengan 8,58 miliar dolar AS dukungan investasi," ujar Luhut dikutip dari Antara, Rabu (9/2/2022).
Luhut menambahkan, Indonesia telah berkomitmen untuk ikut meredam dampak perubahan iklim dengan berbagai kebijakan, khususnya terkait transformasi energi.
Dia menyampaikan, pemerintah tengah menyiapkan Rancangan Undang-Undang Energi Baru Terbarukan (EBT). Pemerintah juga akan mendorong bauran EBT menjadi 51 persen pada 2030 berdasarkan RUPTL (rencana usaha penyediaan listrik) dan besarannya akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga 2060.
Hal itu dlakukan sejalan dengan target Indonesia untuk bisa mencapai net zero emission pada 2060 atau lebih cepat.
"Indonesia punya potensi EBT hingga 472,6 GW yang terdiri dari berbagai sumber, seperti surya, air, angin, bioenergi, panas bumi dan laut," ucap Luhut.