JAKARTA, iNews.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan pada 2024 Indonesia memproduksi baterai litium tipe teranyar 811. Ini ditandai kerja sama investasi pengembangan baterai litium antara pemerintah dengan LG Chem (Korea Selatan) dan CATL (China) perusahaan yang memproduksi baterai untuk kendaraan listrik.
"Kami sudah tanda tangan (pengembangan) lithium battery dengan LG Chem dan CATL. Itu proposalnya sudah dibuat. Di samping itu skala project, timeline, sudah ada, investasi, insentif, semua sudah kita siapin. Kita berharap tahun 2024 sudah produksi lithium battery tipe terakhir yaitu 811," katanya.
Luhut mengatakan salah satu upaya untuk bisa mendorong pengembangan industri baterai listrik yakni dengan mendorong hilirisasi yang gencar digemborkannya.
Dia menyebutkan Indonesia sudah terlalu banyak ekspor material mentah. Padahal bahan baku tersebut bisa diolah di Indonesia dan bernilai tambah lebih tinggi.
"Ini salah satu smelter tembaga, berpuluh tahun, hampir 50 tahun, semua kita ekspor saja. Maka saya lapor ke Presiden, 'Pak sekarang kita harus paksa, kita harus bikin smelter di sini.' Dan sekarang bikin smelter, satu di Gresik, tapi tidak jadi-jadi," ujarnya dengan nada tinggi.