Orias mencatat, ada sejumlah tahapan yang dilakukan manajemen sebelum mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia. Tahap awal adalah pemisahan antara MIND ID dengan Inalum Operating.
Menurutnya, opsi IPO akan didasarkan pada kebutuhan keuangan perusahaan. Artinya, Jika dirasa perlu, maka opsi go public bisa terwujud. Sebaliknya, jika kemungkinan lain atau tidak menarik bagi perseroan, kemungkinan IPO tidak dilakukan.
"Pak Menteri BUMN sudah sampaikan mengenai rencana IPO jadi Inalum Operating akan berdiri sendiri dan MIND ID akan berdiri sendiri. Dari situ kita akan melihat rencana pengembangan ke depan," kata Orias.
Dia mengungkapkan, keluarnya Inalum Operating dari Holding BUMN Pertambangan tidak akan mengganggu kinerja operasional perusahaan. pasalnya meski secara administrasi akan terpisah, namun semua pegawai dan manajemen akan bekerja seperti biasanya. Namun khusus untuk Inalum Operating, pemegang saham akan menempatkan Dewan Direksi dan Komisaris baru sebagai struktural perseroan.
"Kalau terkait kinerja, saya rasa tidak akan terganggu karena inikan administrasinya aja yang terpisah, semua pegawai dan manajemen akan bekerja seperti biasa, tapi tentu akan ada tambahan Komisaris dan Direksi untuk posisi Inalum Operation," ujar Orias.