Menilik Sejarah Kenaikan Harga BBM sejak Masa Pemerintahan Soekarno hingga Jokowi

Atikah Umiyani
Antrean pengguna kendaraan saat mengisi BBM di SPBU. (Foto: dok iNews)

4.  Abdurrahman Wahid (Gus Dur) 

Di masa kepemimpinan Abdurrahmah Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, harga BBM kembali melonjak pada 1 Oktober 2000 menjadi Rp1.150 per liter untuk jenis Premium dan Rp600 untuk Solar. Kemudian 1 Juli 2001 Premium naik Rp1.450 sedangkan Solar Rp1.250. Kenaikan di era Gus Dur ini terhitung sebesar 26 persen.

Pada era Gus Dur juga BBM jenis Pertamax pertama kali dihadirkan. Dikutip dari situs resmi Pertamina, Pertamax pertama kali diluncurkan pada 10 Desember 1999. 
Berdasarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 21 tahun 2018, Pertamax menjadi jenis BBM yang harga jualnya ditentukan oleh badan usaha.

5. Megawati Soekarno Putri 

Selama masa kepemimpinan Presiden Megawati, harga BBM naik sebanyak 2 kali. Pertama terjadi pada 2002, dari harga Rp1.450 menjadi Rp1.550 per liter. Kemudian di awal Januari 2003, harga naik menjadi Rp 1.810 per liter. Kenaikan itu dikarenakan harga minyak dunia mengalami kenaikan sebesar 108,3 persen dari USD 24 di 2001 menjadi 50 dolar AS per barel di 2004.

demo tolak kenaikan harga bbm

6. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Selama dua periode masa kepemimpinannya, Presiden SBY menaikan dan menurunkan harga BBM sebanyak 3 kali. Pada tahun 2003 yang awalnya harga BBM sekitar Rp 1.810, naik pada tahun 2005 menjadi Rp 2.400 sampai Rp 4.500, hingga di tahun 2008 kenaikan harga BBM mencapai angka Rp 6.000.

Kemudian pada tahun 2008 terjadi penurunan harga BBM pada bulan November sampai Desember menjadi harga Rp 5000 sampai Rp 5.500. Sampai di tahun 2009, harga BBM kembali turun di angka Rp 4.500. Namun kenaikan harga BBM terjadi lagi pada tahun 2013, di mana pada waktu itu menyentuh angka Rp 6.500

7. Joko Widodo (Jokowi)

Di masa kepemimpinan presiden Joko Widodo, terjadi kenaikan harga premium dan solar pada 2014. Premium naik Rp8.500, dan solar menjadi Rp7.500. Kemudian pada Januari 2015 harga premium turun menjadi Rp7.600, sedangkan solar turun menjadi Rp7.250. Di bulan yang sama, kembali terjadi penurunan harga BBM, Rp6.600 untuk premium, dan solar menjadi Rp6.400.

Namun, kenaikan harga BBM kembali diumumkan pada bulan Maret 2015, menjadi sekitar Rp7.300 untuk premium dan Rp6.900 untuk solar. Pada tahun 2016,  terjadi penurunan harga BBM kembali, di mana harga premium menjadi Rp6.500 dan untuk solar menjadi Rp5.150.

Pada 20 Januari 2018, Jokowi menaikkan harga Pertalite menjadi Rp7.600 per liter. Lalu, pada 24 Maret 2018 harga Pertalite kembali naik menjadi Rp7.800 per liter

Hingga terakhir pada 3 September 2023, harga BBM dinaikan dengan rincian Pertalite yang sebelumnya dijual Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter. Kemudian Pertamax yang semula Rp12.500 hingga Rp13.000 per liter menjadi Rp14.500 per liter. Terakhir Solar yang semula dijual Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter.

Bisa disimpulkan, pada masa pemerintahan Jokowi lah, kenaikan dan penurunan harga BBM paling banyak terjadi. 

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
31 menit lalu

Diajak Ketemu Jokowi dan Minta Maaf, Roy Suryo: Siapa yang Salah?

Nasional
2 jam lalu

Isu Ijazah Jokowi, Ahli Digital Forensik: Times New Roman Sudah Ada di Tahun 80-an

Nasional
3 jam lalu

Andi Azwan Ajak Roy Suryo Ketemu Jokowi: Minta Maaf Aja Beres

Nasional
9 jam lalu

Daftar 9 Informasi di Ijazah Jokowi yang Disembunyikan KPU, Berujung Gugatan ke KIP

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal