Badan Pusat Statistik (BPS) juga telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke-2 tahun 2022 mampu menyentuh angka 5,44 persen (yoy). Hal ini menjadi dorongan optimisme dan sinyal elemen positif bagi Pemerintah dan masyarakat terhadap prospek penguatan perekonomian nasional ke depan.
Dengan belum berakhirnya pandemi Covid-19 dan dimana dunia juga masih harus menghadapi sejumlah konflik geopolitik yang berdampak langsung pada stabilitas ekonomi dunia, dapat disebutkan bahwa saat ini dunia sedang mengalami situasi ketidakpastian.
“Dalam dua tahun terakhir untuk penanganan Covid-19 banyak larangan dibuat, termasuk tidak boleh mudik lebaran, tapi ini demi kesehatan kita. Sekarang situasinya sudah berbeda, alhamdulillah kita sudah Level 1. Meskipun dalam satu pekan masih ada sekitar 5 ribu orang tertular Covid-19, namun ini masih lebih baik daripada negara lain seperti Amerika Serikat dengan 120 ribu orang tertular per minggu, bahkan Jepang mencapai 200 ribu,” ungkap Airlangga Hartarto.
Dia mengungkapkan, tren positif ekonomi saat ini harus terus dijaga hingga pemulihan ekonomi nasional dapat tercapai sepenuhnya. Pemerintah juga memiliki perhatian sangat serius dalam mengatasi kemiskinan ekstrem sebagai dampak dari pandemi Covid-19 ini.
Menutup sambutannya, Airlangga juga memohon doa dari seluruh Kyai, Ulama, dan santri yang hadir dalam acara tersebut agar bangsa Indonesia diberikan kekuatan untuk mampu melakukan pemulihan ekonomi di tengah berbagai tekanan global saat ini, sehingga perekonomian nasional senantiasa tumbuh positif dan dapat memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.