Guna menunjang berbagai program tersebut, pemerintah juga meluncurkan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI), yang bertujuan mendorong digitalisasi bagi UMKM offline serta mendorong national branding untuk usaha usaha UMKM unggulan di berbagai marketplace. Gerakan ini diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk UMKM, dan sejak diluncurkan, tercatat yang telah on boarding sebanyak 7,2 juta UMKM.
"Konsep kerangka pengembangan ekonomi digital telah disusun dan merujuk pada beberapa potensi target capaian di tahun 2030 mendatang. Perjuangan membangkitkan perekonomian dari pandemi terus berlanjut, dan koordinasi dengan seluruh stakeholder harus terus dijaga karena pada dasarnya kolaborasi antar pemangku kepentingan adalah kata kunci dalam upaya peningkatan daya saing UMKM," tutur Airlangga.
Dia mengatakan, berbagai upaya program yang telah diinisiasi pemerintah terus diperkuat dan sinergi dengan bebragai pihak guna mendukung pengembangan UMKM. "Diharapkan UMKM dapat meningkatkan daya saingnya sehingga bisa menjadi champion post pandemi Covid-19," ujarnya.
Dia menuturkan, sebanyak 84,8 persen UMKM pada tahun ini sudah dapat beroperasi kembali secara normal. Sementara itu, di masa pandemi Covid-19, sebanyak 40 persen UMKM menggunakan berbagai jaringan marketplace untuk memasarkan produknya. Tren positif tersebut terwujud karena dukungan dan konsumsi pemerintah. Selain itu, juga membaiknya permintaan domestik.
"Ini telah direspons dengan peningkatan aktivitas di berbagai sektor," ujarnya.