“Bulog juga melakukan huluisasi karena hilirisasi saja tidak cukup. Melalui program Mitra Tani, kami mendampingi para petani termasuk memperbaiki dan membantu mengatasi masalah mereka seperti kekurangan pupuk dan bibit, menjadi penjamin pembiayaan sehingga mitra petani yang menjadi pemasok kami, akan merasa terbantu, ”tutur dia.
Meskipun saat ini baru ada sekitar 1.000 hektare lahan sawah yang menjadi pilot project mitra Bulog, namun sudah ada proyeksi 100.000 hektare sawah melalui berbagai bentuk kemitraan. Diharapkan program Mitra Tani bisa menjadi inspirasi bagi program-program serupa lainnya.
Pihaknya pun optimistis program transformasi bisa memperbaiki reputasi Perum BULOG kembali.
“Banyak hal yang sedang kami perbaiki saat ini, baik secara internal maupun eksternal. Serangkaian program sedang kami lakukan untuk meraih kepercayaan publik kembali, dengan bekerja lebih transparan, termasuk melaksanakan sistem open bid impor beras, yang dapat menunjukkan bagaimana pergerakan penawaran harga dari masing-masing calon mitra secara terbuka. Di tahun 2024, sistem itu telah dilakukan sejak Januari, sejak impor batch pertama. Sistem ini mencegah kemungkinan ada pengelembungan harga atau mark up seperti yang dituduhkan,” kata Bayu.
Sementara itu, publik figur di dunia jurnalistik penyiaran Najwa Shihab mengaku melihat proses transformasi yang dilakukan Bulog sangat pas dengan slogan baru Bulog "Mengantarkan Kebaikan”. Ia yakin latar belakang dan rekam jejak Bayu Krishnamurthi, dari seorang akademisi agribisnis pangan, lalu birokrat yg mengurusi pangan dan pertanian, lalu sekarang memimpin badan usaha bisa menjadi kekuatan yang tidak dimiliki oleh lembaga pemerintahan lainnya.
“Pak Bayu memiliki kredibilitas untuk melakukan transformasi, bila orang lain yang mengatakan hal ini, publik akan memicingkan sebelah mata. Tetapi karena Pak Bayu yang mengatakan, publik akan lebih percaya,” ucap Najwa lagi.