JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan penurunan pada laju pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan secara year on year (yoy) November 2020 dibandingkan Oktober 2020.
Infografis dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI November 2020 menggambarkan laju pertumbuhan DPK November 2020 mencapai 12,12 persen (yoy), lebih rendah dari Oktober 2020 yang mencapai 12,88 persen (yoy). Kondisi tersebut menggambarkan melemahnya minat menabung masyarakat pada perbankan.
Pada masa pandemi ini, masyarakat membutuhkan dana simpanan untuk mengantisipasi keadaan darurat. Namun, penurunan suku bunga BI berdampak pada semakin tidak menariknya produk tabungan sebagai pilihan masyarakat, sehingga masyarakat sangat merespons positif terhadap penawaran Tabungan Dahsyat dari MNC Bank. Karena produk tersebut menggabungkan keamanan dan fleksibilitas tabungan dari perbankan dengan berbagai nilai lebih.
Tabungan Dahsyat adalah produk unggulan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) atau MNC Bank sebagai unit usaha dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) yang berada di bawah naungan MNC Group. Tabungan Dahsyat yang diperkenalkan mulai 16 November dan akan berjalan hingga Oktober 2021, telah mampu menumbuhkan antusiasme masyarakat untuk menabung. Hal tersebut berkat konsep Tabungan Dahsyat sebagai tabungan berhadiah dengan hadiah yang dahsyat dan berbagai kelebihan lainnya.
“Semenjak peluncuran Tabungan Dahsyat hingga 30 November 2020, tabungan di MNC Bank berhasil tumbuh 14,83 persen. Pertumbuhan tersebut berkat kedahsyatan Tabungan Dahsyat dan berbanding terbalik dengan kontraksi laju pertumbuhan DPK yang dipaparkan BI.
Selanjutnya, laju pertumbuhan tabungan di MNC Bank pada November 2020 mencapai 14,69 persen (yoy), lebih tinggi dari Oktober 2020 yang minus 0,98 persen (yoy)," ujar Presiden Direktur MNC Bank Mahdan, di Jakarta, Selasa (8/12/2020).