Mulai Covid-19 hingga Isu Boikot Produk Prancis, Pedagang Kecil Terpukul

Riyandy Aristyo
Selama pandemi Covid-19, pedagang kecil omzetnya menurun hampir 40 persen dibandingkan situasi normal. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id - Pandemi Covid 19 telah berlangsung nyaris 8 bulan. Selama masa itu pula, situasi dan kondisi perekonomian kalangan masyarakat menengah ke bawah semakin memprihatinkan.

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK), penurunan daya beli hingga tutupnya satu persatu usaha makanan dan warung-warung kecil sebagai akibat pengetatan yang diberlakukan pemerintah dalam mengendalikan Covid-19. Keadaan semakin membingungkan karena mereka mendengar isu yang tidak mereka mengerti seperti isu boikot produk Prancis.

Ojim, pemilik toko kelontong di kawasan Cilebut Barat, Bogor, Jawa Barat mengaku usahanya terseok-seok. “Jualan makanan dan minuman saya sangat menurun selama masa pandemi, hampir 40 persen turunnya dibanding sebelum Covid-19, mungkin banyak orang yang di PHK atau gajinya dikurangin,” ujar Ojim, dalam keterangannya

Menyiasati pemasukan yang menurun, sejumlah karyawan toko Ojim terpaksa dirumahkan. Kini, anaknya diperbantukan untuk melayani pembeli.

“Kita sebisa mungkin lakukan penghematan pengeluaran. Salah satunya dengan mengurangi jumlah karyawan yang bekerja di toko sampai situasi kembali normal,” katanya.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Bisnis
2 tahun lalu

Hary Tanoesoedibjo: Pedagang Kecil Butuh Kebijakan Tepat Sasaran

Nasional
2 tahun lalu

Ganjar Dicurhati Pedagang Kecil, HT: Mereka Keluhkan Penjualan Lesu

Bisnis
2 tahun lalu

Partai Perindo Dorong Peningkatan Pendapatan Pedagang Kecil

Bisnis
2 tahun lalu

Hary Tanoe: Partai Perindo Fokus Membangun Rakyat Kecil

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal