JAKARTA, iNews.id – PT Adaro Energy Tbk (IDX: ADRO), emiten pertambangan batu bara, mencetak kinerja positif sepanjang tahun lalu dengan menghasilkan laba atau keuntungan bersih 536 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp7,24 triliun (kurs Rp13.500).
Laba tersebut naik 57 persen dibandingkan laba yang dihasilkan pada 2016 senilai 341 juta dolar AS. Laba pada tahun lalu terdongkrak oleh bisnis Adaro di sektor pertambangan dan perdagangan yang melesat 80 persen dari 292 juta dolar AS menjadi 525 juta dolar AS.
Sementara itu, laba bisnis jasa pertambangan mencapai 20 juta dolar AS, turun 47 persen dibandingkan posisi 2016 yang memperoleh 38 juta dolar AS. Laba lainnya diperoleh dari Adaro hingga 81 juta dolar AS.
Kenaikan laba tersebut seiring dengan peningkatan pendapatan Adaro. Pada 2017, pendapatan Adaro mencapai 3,26 miliar dolar AS, naik 29 persen dibanding tahun 2016 sebesar 2,52 miliar dolar AS.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur sekaligus CEO Adaro mengatakan, kinerja positif perusahaan pada tahun lalu tidak terlepas dari langkah efisiensi dan keandalan operasi perseroan di tengah tingginya harga batu bara.