JAKARTA, iNews.id - Neraca perdagangan Indonesia masih mengalami defisit dengan tiga negara mitra dagang utama, seperti China, Australia dan Singapura. Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, defisit dagang terbesar terjadi dengan China sebesar 1,10 miliar dolar AS.
"Defisit dengan Tiongkok ini didorong oleh komoditas mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya atau HS84, kemudian mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya atau HS85 serta kendaraan dan bagiannya HS87," kata dia dalam keterangan resminya, Selasa (17/9/2024).
Pudji menjelaskan, defisit terbesar kedua terjadi dengan Australia, yakni mencapai 0,55 miliar dolar AS pada komoditas logam mulia dan perhiasan atau permata atau HS71, kemudian bahan bakar mineral atau HS27 serta bijih logam, terak dan abu atau HS26.
Lalu, defisit ketiga dengan Singapura sebesar 0,31 miliar dolar AS pada komoditas bahan kimia organik atau HS29, kemudian mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya atau HS85 serta plastik dan barang dari plastik atau HS39.
Meskipun begitu, neraca dagang Indonesia pada Agustus 2024 ini masih mengalami surplus dengan tiga negara di antaranya, Amerika Serikat, India dan Filipina.