New York Masih Tempati Urutan Teratas Pusat Keuangan Global, Disusul London dan Singapura

Aditya Pratama
Kota New York di AS (ilustrasi). (Foto: iNews.id/Dok. 2020)

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Liz Truss ingin melepaskan sektor keuangan Inggris dari aturan yang berlaku sejak negara itu berada di Uni Eropa. Hal ini untuk meningkatkan daya tarik London sebagai pusat keuangan global.

Sebuah RUU baru di depan parlemen Inggris pada bulan Juli menetapkan banyak penyesuaian pada aturan keuangan, tetapi Truss ingin melangkah lebih jauh, menandakan pemerintah dapat menghapus batasan bonus bankir yang diwarisi dari Uni Eropa.

Sementara, New York, San Francisco dan Los Angeles menduduki puncak peringkat sektor fintech terpisah GFCI, dengan London di urutan keempat dan Shanghai kelima.

Data GFCI disusun oleh Z/Yen, sebuah think tank Kota London, dan China Development Institute. Mereka menilai 119 pusat menggunakan 66.121 penilaian dari 11.038 profesional keuangan, dan data kuantitatif.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
9 hari lalu

Diundang Prabowo ke Indonesia, Putin: Saya Akan Datang!

Internasional
11 hari lalu

Kebanjiran Air Limbah, Ratusan Dokumen Mesir Kuno Perpustakaan Louvre Rusak

Internasional
11 hari lalu

Perpustakaan Louvre Paris Kebanjiran Air Limbah, Ratusan Dokumen Rusak

Nasional
13 hari lalu

Prabowo Ungkap Penerima MBG Sentuh 49 Juta, Tembus Pelosok dan Daerah Terpencil

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal