Menurut Luhut, saat ini banyak produsen mobil dan baterai listrik dunia berlomba mencari tujuan investasi untuk fasilitas produksi. Dia menyebut, industri tersebut memiliki potensi penciptaan 10 juta lapangan kerja dan nilai ekonomi mencapai 150 miliar dolar AS.
"Apabila semua atau sebagian besar supply chain yang terkait bisa diproduksi di Indonesia, maka Indonesia bisa menjadi pemain kunci secara global di industri masa depan ini," katanya.
Purnawirawan jenderal militer itu mengingatkan Making Indonesia 4.0 mampu berjalan jika industri mampu berkolaborasi dengan perguruan tinggi dalam mengembangkan SDM yang handal.
“Pihak yang berada dalam ekosistem industri yang ingin kita bangun ini, seperti asosiasi tenaga kerja, asosiasi industri, NGO, perusahaan, bersama dengan institusi pendidikan perlu bekerja sama dengan baik. Kerja sama ini nantinya mampu mewujudkan sesuatu yang kita cita-citakan, berupa pengembangan pada sektor otomotif tadi untuk mewujudkan Making Indonesia 4.0 di Indonesia.” tuturnya.