NJOP di DKI Jakarta Naik Bikin Harga Tanah Melonjak

Koran SINDO
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. (Foto: Okezone.com)

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Bestari Barus menuturkan, pada prinsipnya, kenaikan NJOP di kawasan komersial adalah hal biasa dilakukan. Namun, Pemprov DKI harus mengevaluasi terlebih dahulu kenaikan NJOP di wilayah yang terdampak. Banyak pemilik rumah atau lahan yang sudah pensiun atau mengalami kesulit an ekonomi dan lainnya untuk membayar PBB akhirnya masyarakat terbebani.

“Dampak kenaikan NJOP itu kan menaikkan pembayaran PBB. Ini harus diinventarisasi dulu. Pensiunan dan warga berpenghasilan rendah perlu ada kekhususan,” ujarnya.

Dia berharap hasil dari pendapatan kenaikan PBB dapat dialokasikan ke masyarakat sekitar wilayah yang mengalami kenaikan sehingga warga atau wajib pajak merasakan dampaknya.

“Kami harap pemerintah daerah mengalokasikan di wilayah mana pajak dipungut. Jangan sampai terjadi ketimpangan dialokasikan ke tempat lain. Itu harus berkeadilan. Warga mau bayar pajak apabila ada dampak yang dirasakan,” ucap Bestari.

Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, meminta Pemprov DKI mengevaluasi kembali kenaikan NJOP dan harus ditinjau ulang sesuai peruntukan tata ruang. Kenaikan tidak bisa dilihat dari kawasan yang sudah terkenal elite dan mahal seperti Menteng dan Kebayoran, sementara warganya banyak sudah pensiun sehingga tidak mam pu membayar dan terpaksa menjual lalu yang membeli pengusaha.

“Setelah dibeli rumah tersebut diubah menjadi tempat usaha kafe atau restoran dan lainnya. Jangan sampai karena NJOP yang tinggi sehingga fungsi bangunan berubah dan kawasan peruntukan berubah,” ujar Nirwono.

Dia juga menyoroti hasil penggunaan pajak karena penggunaannya harus fokus untuk penanganan masalah utama, seperti penataan kampung kumuh, peremajaan kawasan terpadu, relokasi warga tepi sungai/situ/waduk, pemba ngunan rusunawa di kawasan terpadu, subsidi biaya pendidikan dan kesehatan, serta penyandang disabilitas. (Bima Setiyadi)

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Megapolitan
2 hari lalu

Pemprov DKI bakal Hitung Ulang Gaji Pegawai hingga Evaluasi Perjalanan Dinas usai Dana Transfer Dipangkas

Megapolitan
2 hari lalu

Pramono bakal Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas ASN DKI

Megapolitan
6 hari lalu

Raperda Kawasan Tanpa Rokok Masih Dinamis, Pemprov DKI: Aspirasi Masyarakat Ditampung

Nasional
8 hari lalu

Pramono Siagakan 1.200 Pompa Portabel dan Statis untuk Cegah Banjir saat Cuaca Ekstrem

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal