JAKARTA, iNews.id – Proyek berbasis batu bara masih memerlukan pendanaan optimal untuk memaksimalkan potensi cadangan yang ada di dunia. Di sisi lain, sejumlah perbankan maupun lembaga pendanaan terus mendukung dan terlibat dalam proyek berbasis batu bara.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menuturkan bahwa pendanaan ini sejalan dengan masih tingginya kebutuhan internasional terhadap komoditas batu bara. Di negara belahan utara, energi dari batu bara digunakan untuk sumber pendingin dan pembangkit listrik.
Permintaan batu bara saban tahun makin tinggi terlebih selama krisis energi yang terjadi pada tahun lalu. Kebutuhan ini sejalan dengan masih mahalnya harga bahan bakar energi lainnya seperti gas termasuk biaya investasi energi baru terbarukan.
Realisasi produksi batu bara di Indonesia menyentuh 461 juta ton pada 2017. Kemudian, meningkat menjadi 558 juta ton pada 2018, naik 616 juta ton pada 2019, terkoreksi menjadi 565 juta ton pada 2020 dan 608 juta ton pada 2021.
Sementara tahun ini, pemerintah menargetkan peningkatan jumlah produksi batu bara mencapai 663 juta ton.