Orang Super Kaya Kini Tidak Lagi Koleksi Barang Mewah, Ini Penyebabnya

Rahmat Fiansyah
CEO & Founder Facebook, Mark Zuckerberg. Selama ini, Mark dikenal sosok yang sederhana. (Foto: AFP)

NEW YORK, iNews.id - Mobil Bugatti, tas Louis Vitton, atau jam tangan Rolex selama ini identik dengan koleksi orang-orang super kaya (ultra high net worth). Namun, tren tersebut kini sudah berubah.

Dilansir Business Insiders, Kamis (29/11/2018), orang-orang super kaya ogah memamerkan kekayaannya di hadapan publik. Di era konsumsi massal seperti sekarang ini, barang-barang mewah tersebut tidak lagi menjadi simbol eksklusif orang-orang super kaya. Kelas menengah kini bisa mempunyai barang-barang tersebut.

Penulis sekaligus Profesor di University of Southern California, Elizabeth Currid-Halkett mengatakan, sejak 2007, 1 persen orang paling terkaya di AS mengurangi belanja barang-barang fisik. Mereka kini lebih tertarik belanja pada hal-hal yang imateriel (nonfisik), bukan materiel (fisik).

Elizabeth menyebut, konsep imateriel sebagai "incospicuous consumption." Konsep tersebut berlawanan dengan "conspicuous consumption" yang menjadikan materi sebagai simbol atas status sosial. Konsep ini diambil Elizabeth dari "The Theory of Leisure Class" milik Thorstein Veblen.

Menurut Elizabeth, pamer kekayaan bukan lagi gaya orang-orang super kaya. Tren ini tidak hanya terjadi di lingkungan jutawan dan miliarder, namun juga kelompok masyarakat yang disebut Elizabeth sebagai "aspirational class."

Editor : Rahmat Fiansyah
Artikel Terkait
Makro
1 tahun lalu

G20 Sepakat Lanjutkan Pembahasan Pajak Baru untuk Orang Super Kaya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal