JTCC mulai dibangun sejak 2017, dan mengubungkan Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Cibitung dengan JORR 1 di Cilincing. Pembangunannya dikerjakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT. Cibitung Tanjung Priok Port Tollways dengan total nilai investasi sekitar Rp12,91 triliun dan biaya konstruksi Rp7,48 triliun.
Joko menjelaskan, pembangunan JTCC ini bertujuan untuk mewujudkan interkoneksi logistik sehingga dapat berpartisipasi dalam upaya penurunan biaya logistik nasional, memperkuat konektivitas negeri, meningkatkan pemerataan hasil pembangunan, serta mendukung akselerasi kemajuan ekonomi nasional.
Setelah pembangunan jalan tol ini selesai, SPSL mempunyai pilihan apakah akan tetap memiliki saham atau melakukan divestasi.
“Yang penting jalan tol tersebut sudah selesai. Kalau ada investor yang mau ambil alih saham kita, ya tak masalah,” ujarnya.