Hingga kuartal I tahun 2021, PT BAI telah merealisasikan investasi sebesar Rp14 triliun di KEK Galang Batang. Investasi itu digunakan untuk membangun refinery alumina kapasitas 1 juta ton per tahun, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), water reservoir, pelabuhan, coal gas plant, dan pembangunan kawasan.
Hingga akhir 2021, nilai investasi diperkirakan akan meningkat menjadi Rp17 triliun. PT BAI saat ini sedang melakukan pembangunan refinery alumina plant kedua, sehingga kapasitas produksinya menjadi 2 juta ton per tahun.
KEK Galang Batang akan terus dikembangkan dengan membangun tambahan unit power plant dan electrolytic alumunium plant hingga tahun 2027.
Dampak investasi dari PT BAI bagi perekonomian nasional adalah menurunkan impor produk alumina karena sudah bisa diproduksi di dalam negeri. Kontribusi peningkatan nilai ekspor yang diperkirakan sebesar Rp4,5 triliun melalui ekspor smelting grade alumina.
Proyeksi jumlah tenaga kerja pada saat produksi adalah sebesar 7.000 orang pada akhir 2021. Tenaga kerja yang sudah terserap saat ini sekitar 4.000 orang.
Dengan komitmen investasi dan realisasi pembangunan yang cepat, KEK Galang Batang akan fokus pada industri manufaktur modern, seperti industri hilirisasi bauksit, industri ringan, dan logistik modern yang ramah lingkungan dengan didukung lokasi geografis yang sangat baik untuk berintegrasi ke dalam rantai pasok industri global.