Adapun Panorama merupakan anak perusahaan Digistar Corporation Berhad, sebuah perusahaan publik di bursa saham Malaysia dengan menandatangani perjanjian sebagai inisiatif untuk mendorong Vision+ agar lebih mapan dan memenuhi konten Indonesia yang sangat dicari di Malaysia.
Sepanjang 2022, MNCN membukukan pendapatan sebesar Rp9,065 triliun, turun 9 persen dari tahun 2021 (YoY). Penurunan ini terutama disebabkan implementasi Analog Switch Off (ASO) di wilayah Jabodetabek pada kuartal IV 2022, yang mengakibatkan banyak pengiklan menahan pengeluaran pemasaran mereka, terutama pada TV FTA yang mewakili sebagian besar dari pendapatan Perseroan sekitar 58 persen pada tahun 2022.
Pendapatan iklan perseroan di tahun 2022 tercatat sebesar Rp7,821 triliun, turun 15 persen dari Rp9,206 triliun di tahun 2021 (YoY). Meskipun terdapat turbulensi pada belanja iklan yang dihadapi oleh media tradisional perseroan, pertumbuhan iklan digital berhasil menopang penurunan pendapatan iklan MNCN secara keseluruhan.
Selain itu, pendapatan iklan non-digital turun 26 persen (YoY), lagi-lagi dikarenakan oleh implementasi ASO. Meskipun demikian, data perseroan menunjukkan MNCN masih memimpin dalam hal belanja iklan pada TV FTA dengan mendominasi kue iklan sebesar 44,9 persen selama Januari-December 2022.
Sepanjang tahun 2022, beban langsung Perseroan turun 8 persen YoY menjadi Rp3,622 triliun karena peningkatan efisiensi dari dua fasilitas studio, serta dimulainya sebagian produksi konten di Movieland.