JAKARTA, iNews.id - Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengungkapkan alasan di balik mahalnya harga minyak goreng di pasaran. Padahal, pemerintah sudah berupaya berbagai cara, salah satunya melarang ekspor Crude Palm Oil (CPO).
Dia mengatakan, harga minyak goreng yang melonjak itu karena harga CPO di pasar global masih mahal.
"Kalau minyak goreng kemasan itu berjalan sesuai dengan mekanisme pasar, artinya bila harga CPO di pasar global atau ex PTPN (KPB) masih mahal, maka harga minyak goreng kemasan masih akan mahal juga," ujar Sahat saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (11/5/2022).
Soal distrubusi minyak goreng curah yang bekum merata, Sahat menuturkan hal itu di luar kendali pengusaha minyak goreng. Pasalnya, pengusaha tidak punya keahlian untuk mendistribusikan minyak goreng curah sampai ke pasar rakyat secara merata.
"Inti masalah sekarang itu bukan di bagian produsen minyak goreng, tapi bagaimana menyalurkan produk bersubsidi ini secara cepat," kata dia.